Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Warisan Islam di Valencia

Warisan Islam di Valencia

Ali Zain Aljufri - Layaknya di kota-kota Islam lainnya, kultur ilmiah berkembang cepat di Valencia, Spanyol. Tidak cuma di bidang ilmu pasti, namun di bidang ilmu sosial seperti sastra dan sejarah. Salah satu indikasinya, ada budaya bersyair dan bersajak.

Ada pula perlombaan pembuatan puisi-puisi indah, salah satunya diadakan pada 1474 M. Sebanyak 40 puisi yang digubah oleh para pelajar diperlombakan. Lalu, puisi itu dicetak pada kertas dan dibukukan untuk menjadi acuan dalam pelajaran puisi.

Dalam bidang ilmu pengetahuan ada sejumlah nama, contohnya Ibnu Jubair. Beliau menuliskan sejarah Islam dan kehidupan Muslim, baik yang ada di Spanyol ataupun di kawasan Islam lainnya. Di antaranya, perjalanannya dari Spanyol ke Makkah sampai beliau kembali lagi.

Ada pula Arnau of Villanova, beliau adalah penduduk asli Valencia. Tidak lama sesudah kota tersebut di bawah kekuasaan Islam, beliau mampu menguasai bahasa Arab, dan antusiasmenya kepada kedokteran Islam membuatnya menerjemahkan karya-karya dokter Muslim ternama.

Villanova menerjemahkan Risala fi Maarifat Quwa’l Adwiya al-Murakkaba karya Al Kindi (yang di tulis ke dalam bahasa Latin, De Medicinarum Compositarum Gradibus) juga karya Qusta ibn Luqa (De Physics Ligatures) dan karya Ibnu Sina (De Viribus Cordi).

Tumbuhnya kultur ilmiah di Valencia telah membuat kota ini mempunyai peran cukup besar dalam mentransfer ilmu pengetahuan ke kawasan Eropa. Di sisi lain, pemerintahan Islam di Valencia juga sudah melahirkan terobosan dalam tata pemerintahan.

Di antaranya, lahirnya sebuah dewan legislatif dan hakim yang bertugas sebagai inspektur atau pengawas pasar dan masyarakat. Mereka bertugas pula sebagai pembela konsumen. Dalam undang-undang maritim juga sudah ada pengadilan otonom.

Post a Comment for "Warisan Islam di Valencia"