Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Warisan Peradaban Islam di Spanyol

Warisan Islam di Spanyol

Ali Zain Aljufri - Selama lebih dari tujuh abad, dari 8 M hingga 15 M, peradaban Islam pernah berakar kuat di Spanyol. Kawasan kekuasaan Islam itu lebih mashur dengan nama Andalusia. Andalusia boleh saja lepas dari kekuasaan Islam, namun jejak peradaban Islam di kawasan barat daya Eropa masih dapat dinikmati sampai sekarang dan menjadi warisan sejarah yang berharga sekaligus destinasi liburan di Spanyol. 

Walaupun beberapa peninggalan tersebut sudah beralih fungsi, seperti Masjid Cordoba di masa Dinasti Umayyah yang kini difungsikan sebagai Gereja Katedral Katolik (Catedral de Cordoba), tidak sedikit pula yang masih bertahan sampai saat ini. Warisan peradaban Islam itu bukan hanya temoat ibadah, namun juga berupa istana, benteng, sampai bendungan. Berikut ini sebagian bukti dan sisa-sisa jejak Islam di Spanyol.  

Palacio de Generalife

Palacio de Generalife
© Pinterest

Di Spanyol, tidak cuma Istana al-Hambra dengan keelokannya nan indah yang diwariskan oleh peradaban Islam. Tidak jauh dari istana tersebut ada pula Jannat al-Arif, sebuah istana megah yang dibangun penguasa Granada, Raja Nasrid Emir, sebagai tempat beristirahat dan rekreasi selama musim panas tiba. Selain dipenuhi dengan aneka tanaman hias juga dipercantik dengan balutan ukiran kaligrafi khas Islam.  

Benteng Malaga

Benteng Malaga
© Pinterest

Benteng ini adalah salah satu benteng warisan Islam di Spanyol. Selama Islam berkuasa di sana, sejumlah benteng didirikan di kota-kota besar utama antara lain di Granada dan Cordoba.

Motif pendirian benteng ini tak lain untuk melindungi dan mempertahankan tempat sekitarnya dari rongrongan musuh. Arsitektur bangunannya mirip dengan benteng-benteng di Maroko. Lokasinya berada di lokasi strategis agar memungkinkan pertahanan selama mungkin dari serangan lawan.

Puente Romano

Puente Romano
© Pinterest

Jembatan dengan panjang 400 m, lebar 40 m, dan tinggi 30 m ini adalah warisan Islam yang amat berharga di Cordoba. Jembatan ini direkonstruksi dan disempurnakan oleh penguasa Andalusia, Ibnu Malik al-Khaulani atas instruksi Khalifah Umar bin Abdul Aziz pada 101 H. Jembatan yang mashurdengan nama Jisr atau Qintharah Qurthubah ini dinyatakan sebagai jembatan termegah pada masa itu dengan detil arsitektur yang indah.

Demikianlah “Warisan Islam di Spanyol”, meskipun kini Spanyol sudah bukan dalam naungan Islam namun kemajuan peradaban di sana tak lepas dari partisipasi Muslim yang mengubah tatanan dari zaman biadab menuju zaman yang beradab. Kalaulah kini kemajuan pembangunan dan teknologi di Spanyol adab dalam kekuasaan Nasrani, maka itu merupakan keberlanjutan dari apa yang telah ditanamkan umat Muslim (jauh sebelum kedatangan Nasrani).

Post a Comment for "Warisan Peradaban Islam di Spanyol"